Senin, 28 Juli 2025

120 Truk Bantuan Masuk ke Gaza di Hari Pertama Jeda Pertempuran

Warga Gaza saat menunggu bantuan. 

JAKARTA, GebrakNasional.Com Lebih dari 120 truk bantuan makanan telah masuk ke Jalur Gaza pada hari pertama jeda pertempuran terbatas yang dijanjikan Israel.


Otoritas Israel menyampaikan, bantuan makanan itu didistribusikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan badan kemanusiaan lainnya di Jalur Gaza.


Pada Minggu, 27 Juli 2025, waktu setempat, Israel mengumumkan jeda taktis dalam operasi militernya di Jalur Gaza dan berjanji untuk membuka rute aman bagi bantuan kemanusiaan.


Tel Aviv mendesak kelompok-kelompok kemanusiaan untuk meningkatkan distribusi makanan di wilayah tersebut.


“Lebih dari 120 truk dikumpulkan dan didistribusikan kemarin oleh PBB dan organisasi-organisasi internasional,” sebut COGAT, Badan Kementerian Pertahanan Israel yang mengawasi urusan sipil di wilayah Palestina, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin, 28 Juli 2025.


“Sebanyak 180 truk tambahan telah memasuki Gaza dan sekarang sedang menunggu pengumpulan dan distribusi, bersama dengan ratusan truk lainnya yang masih mengantre untuk diambil oleh PBB,” imbuh pernyataan tersebut.


Secara terpisah, Israel, Yordania dan Uni Emirat Arab telah melakukan penyaluran bantuan via udara (airdrop) dengan menggunakan parasut dalam jumlah yang lebih kecil ke wilayah Jalur Gaza.


Lebih dari dua juta warga Palestina tinggal di wilayah Jalur Gaza dan, sebelum perang Israel-Hamas berkecamuk pada Oktober 2023, dibutuhkan sekitar 500 truk per hari yang mengangkut perdagangan komersial dan bantuan kemanusiaan untuk memasok daerah kantong Palestina tersebut.


Dalam beberapa pekan terakhir, badan-badan PBB telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan yang mengancam jiwa seiring menipisnya pasokan bantuan, dan tekanan internasional semakin meningkat untuk gencatan senjata guna memungkinkan operasi penyaluran bantuan secara besar-besaran.


Pemerintah Israel, di bawah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, dengan tegas membantah tuduhan bahwa mereka menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.


Otoritas Tel Aviv justru menuduh badan-badan bantuan kemanusiaan itu telah gagal dalam mengumpulkan dan mendistribusikan bantuan yang dikirim ke titik-titik perlintasan perbatasan Gaza.


“Pengumpulan dan distribusi yang lebih konsisten oleh badan-badan PBB dan organisasi-organisasi internasional berarti lebih banyak bantuan yang menjangkau orang-orang yang paling membutuhkannya di Gaza,” ujar COGAT dalam pernyataannya. (*/red)

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Berita Terbaru

Back to Top