Rabu, 25 Juni 2025

21 Orang Dikabarkan Tewas Ditembak Israel saat Nunggu Bantuan di Gaza


JAKARTA, GebrakNasional.Com Sedikitnya 21 orang dikabarkan tewas akibat tembakan tank militer Israel.


Korban tewas tersebut diketahui sedang menunggu bantuan kemanusiaan, di Jalur Gaza pada Selasa, 24 Juni 2025, waktu setempat.


Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, seperti dilansir AFP, Selasa, 24 Juni 2025, melaporkan bahwa sedikitnya 21 orang tewas dan sekitar 150 orang lainnya mengalami luka-luka akibat tembakan militer Israel.


Bassal menyebut insiden terbaru ini terjadi di wilayah Jalur Gaza bagian tengah pada Selasa, 24 Juni 2025, dini hari waktu setempat.


“Akibat pasukan pendudukan Israel yang menargetkan warga yang berkumpul untuk menunggu bantuan di Jalur Gaza bagian tengah dengan tembakan dan peluru tank,” sebutnya.


Belum ada komentar langsung dari militer Israel terkait laporan tersebut.


Ini menjadi insiden mematikan terbaru yang menargetkan para pencari bantuan di Jalur Gaza, saat kelaparan mengancam wilayah tersebut setelah lebih dari 20 bulan perang berkecamuk.


Perang yang berlangsung sejak Oktober 2023 telah menghancurkan Jalur Gaza, dengan kekurangan makanan, bahan bakar, dan pasokan air bersih terjadi dalam level yang sangat parah.


Israel memberlakukan blokade bantuan kemanusiaan secara total di Jalur Gaza sejak Maret lalu, di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata pada saat itu. Tel Aviv kemudian hanya melonggarkan sebagian pembatasan pada akhir Mei.


Sejak saat itu, suasana kacau dan serangkaian penembakan mematikan telah terjadi di area-area dekat tempat warga Palestina berkumpul dengan harapan menerima bantuan kemanusiaan.


Insiden-insiden maut seperti ini semakin meningkat dan terjadi secara berkala di Jalur Gaza sejak akhir Mei lalu, ketika organisasi bernama Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) -- yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel -- membuat pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, saat Israel melonggarkan blokade.


Badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok bantuan kemanusiaan lainnya menolak untuk bekerja sama dengan GHF karena kekhawatiran organisasi itu dirancang untuk melayani tujuan militer Israel. (*/red)

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Berita Terbaru

Back to Top