Jumat, 01 April 2022

Mabes Polri Lakukan Kunjungan Ke Ponpes Da’wah Mubarokah Guna Membahas Bahaya Paham Radikalisme dan Terorisme


Lebak // GebrakNasional.com - Dalam rangka memperkuat kerja sama antara Pemerintah dan Pondok Pesantren (Ponpes), Mabes Polri melakukan kunjungan ke Ponpes Da’wah Mubarokah, Jl. TB. Hasan Jatimulya, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat, 01 April 2022.  

Kunjungan tersebut juga dalam rangka membahas mengenai bahaya paham Radikalisme dan Terorisme yang ada di Indonesia.

“Bismillah. Alhamdulillah hari ini Ponpes Da’wah Mubarokah kedatangan tamu dari Mabes Polri,” kata Ustadz Teguh Hidayat, Lc selaku Mudir Ponpes Da’wah Mubarok.

“Bapak-bapak dari Mabes Polri mengharapkan Ponpes dapat menjadi media untuk mempersatukan umat beragama, khususnya umat Islam,” katanya.

Lebih lanjut Ia mengatakan, dalam pertemuan itu juga terjadi sharing (tukar pikiran-red) terutama mengenai paham Radikalisme dan Terorisme yang ada di Indonesia.

“Kami sepakat bahwa perbuatan terorisme itu sejatinya bukan ajaran Islam serta dapat merugikan umat Islam itu sendiri, yang mana termasuk sebab munculan Islamophobia,” pungkasnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan Mabes Polri, sehingga pihaknya juga berkesempatan menjelaskan prinsip-prinsip dan visi misi Ponpes yang jauh dari azas Radikalisme dan Terorisme.

“Bapak-bapak dari Mabes Polri berharap Ponpes dapat menjadi media untuk menyampaikan risalah pesan persatuan antara masyarakat sekitar,” katanya.

Usai membahas mengenai paham Radikalisme dan Terorisme, dilanjutkan dengan Sholat Jumat bersama di Masjid Umar Bin Khattab dalam rangka memberikan pesan-pesan terhadap jamaah.

Pesan tersebut yakni terkait bahaya paham Radikalisme dan Terorisme. Para jamaah agar dapat menangkal atau memberikan imun kepada Santri atau masyarakat supaya jangan mudah terpapar dengan ajar ajaran radikal, terorisme dan intoleran.

“Perlu dipahami, ini merupakan kerja sama bersama untuk mendeteksi munculnya paham-paham radikalisme yang ada di tengah masyarakat. Dalam hal ini kewaspadaan lebih didominasi oleh timbulnya pembelajaran agama yang salah. Padahal, faktor munculnya radikalisme tidak hanya karena agama, namun faktor ekonomi, pendidikan, dan pemahaman ideologi yang salah juga menjadi faktor munculnya paham-paham radikalisme,” pungkas Teguh Hidayat. (Wie/Ida) 

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Berita Terbaru

Back to Top