Jumat, 19 September 2025

Invasi Gaza, Israel Buka Rute Baru buat Usir Warga Palestina

Warga Palestina saat mencari makanan dan air di Kota Gaza. 

JAKARTA, GebrakNasional.Com Israel membuka rute sementara bagi penduduk Gaza setelah melakukan serangan darat besar-besaran. Hal tersebut dilakukan agar warga sipil segera meninggalkan wilayah mereka.


Serangan darat ini dilancarkan usai pengeboman besar-besaran yang diklaim untuk menghancurkan kelompok Hamas.


Militer Israel mengumumkan pada Selasa, 16 September 2025, bahwa pasukan daratnya telah bergerak lebih dalam ke pusat Kota Gaza, setelah sebelumnya melancarkan pengeboman besar-besaran terhadap kota tersebut.


Tel Aviv memperkirakan ada sekitar 2.000-3.000 militan Hamas di area tengah Kota Gaza.


Serangan darat itu dilancarkan Tel Aviv setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan hasil penyelidikannya yang menuduh Israel telah melakukan genosida di wilayah Palestina tersebut, dan menyebut Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu bersama pejabat senior lainnya telah menghasut genosida.


Juru Bicara Militer Israel, Avichay Adraee dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP dan Reuters, Rabu, 17 September 2025, mengumumkan pembukaan rute transportasi sementara melalui Jalan Salah al-Din.


“Rute tersebut hanya akan dibuka selama 48 jam,” ujar Adraee, merujuk pada pembukaan rute transportasi sementara yang dimulai tengah hari pada Rabu, 17 September 2025, waktu setempat.


Hingga saat ini, Militer Israel telah mendesak warga sipil Palestina untuk segera meninggalkan Kota Gaza melalui ruas jalanan pesisir menuju ke zona yang mereka sebut sebagai zona kemanusiaan yang berada di lebih jauh ke wilayah selatan, termasuk sebagian Al-Mawasi.


Ruas Jalan Salah al-Din, yang diumumkan oleh militer Israel sebagai rute baru untuk pengungsian, diketahui membentang di wilayah tengah Jalur Gaza, dari bagian utara ke bagian selatan.


Sementara, PBB memperkirakan pada akhir Agustus bahwa sekitar satu juta orang tinggal di Kota Gaza dan sekitarnya. Beberapa hari terakhir, para jurnalis AFP di lapangan mengamati adanya eksodus baru dari kota tersebut.


Militer Israel mengatakan, lebih dari 350 ribu orang telah mengungsi ke wilayah selatan.


Kebanyakan warga Palestina yang diwawancarai AFP di Jalur Gaza bersikeras mengatakan tidak ada tempat aman di wilayah tersebut.


Mereka mengatakan bahwa lebih baik mati di rumah daripada mengungsi lagi. (*/red)

Show comments
Hide comments
Tidak ada komentar:
Tulis komentar

Berita Terbaru

Back to Top